RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)

LAPORAN
PERANCANGAN PERCOBAAN

 


Oleh:

 Nur Maulidiah
(2105109010014)

Laboratorium Statistik Dan Sosial
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
Darussalam, Banda Aceh


MENGOLAH DATA DARI HASIL PENELETIAN YANG DIRANCANG DENGAN MENKALINAN RANCANGAN ACAK LENGKAP  (RAL NON FAKTORIAL)

            Rancangan Acak Lengkap(RAL) adalah rancangan paling sederhana dari beberapa macam perancangan yang baku.Rancangan ini dipergunakan jika ingin mempelajari pengaruh beberapa perlakuan(t) dengan sejumlah ulangan(r) untuk menjadi satuan-satuan percobaan(rt).RAL ini dilakukan dengan mengalokasikan pengacakan t kepada rt satuan percobaan.Unit-unit percobaan dalam RAL dapat berupa sampel ternak(ekor),cawan/tabung,area lahan yang merupakan satuan unit-unit yang diberi batasan sehingga tidak mempengaruhi satu-sama dan dengan kondisi lingkungan yang relatif dapat dikendalikan.Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya interaksi pengaruh dua perlakuan yang berdekatan dengan unit percobaan,karena kondisi sampel dan lingkungan yang homogen.

Maka disetiap perlakuan dan ulangan mempunyai peluang yang sama besar untuk menempati semua plot-plot percobaan sehingga pengacakan dilakukan secara lengkap.Rancangan acak lengkap juga digunakan jika variabel luar tidak diketahui,atau bila pengaruh variabel ini yang sengaja tidak dikontrol terhadap variasi subyek adalah sangat kecil.Rancangan ini juga dipakai jika diketahui bahwa subyek keadaannya seragam dan inferensi yang dibuat berdasarkan hasil percobaan tidak dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat percobaan tidak dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat luas serta berlaku untuk populasi yang lebih beragam.

  Akurasi  dalam penggunaan RAL akan tercapai apabila :
        1.Bahan percobaan homogen atau relatif homogen
        2.Kondisi lingkungan sama dan dapat dikendalikan
        3.Jumlah perlakuan dibatasi

Pada  RAL selain perlakuan,semua harus sama(homogen).Hal ini membawa konsekuensi bahwa selain perlakuan tidak ada faktor lain yang dianggap berpengaruh terhadap hasil pengamatan.Oleh karena itu dapat diajukan suatu model analisis :

Yijk  = μ  +  τi +  εij


           Keterangan :
           Yijk  = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i & ulangan ke-j
μ       = nilai tengah umum
τi       = pengaruh perlakuan ke-i
εij     = galat percobaan pada perlakuan ke-i & ulangan ke-j

Dalam penggunaan RAL ada kekurangan dan kelebihan.Adapun kekurangan dan kelebihannya adalah sebagai berikut :


 Kelebihan RAL
1.Rancangan  percobaan lebih mudah.
2.Apabila jumlah perlakuan hanya sedikit,dimana derajat galatnya juga kecil.
3.Analisi statistik terhadap data percobaan sederhana.
4.Fleksibel dalam jumlah penggunaan perlakuan dan ulangan(dapat dilakukan pada ulangan yang tidak sama
5.Terdapat alternatif analisis  nonparametrik yang sesuai.
6. Permasalahan data hilang dapat mudah ditangani.
7. Tidak memerlukan tingkat pemahaman  yang tinggi mengenai bahan percobaan.

Kekurangan RAL :
1.Terkadang tidak efisien.
2.Tingkat ketepatan(presisi) mungkin tidak terlalu memuaskan kecuali unit percobaan benar-benar homogen.
3.Pengulangan percobaan yang sama mengkin tidak konsisten(lemah) apabila satuan percobaan tidak benar-benar homogen terutama apabila jumlah ulangannya sedikit.


CARA MENGERJAKAAN RAL DENGAN MENGGUNAKAN SPSS 

Data didapat dari: 
Bahan Ajar : Dr. Ir. Susanna, M.Si.

Langkah-langkah penyelesaian RAL (Non Faktorial) dengan SPSS 16 sebagai berikut:

Langkah 1: Jalankan program SPSS 16

                                      

Ketika membuka Program SPSS, ada dua Windows yang muncul yang pertama Untuk Data dan yang kedua yaitu Untuk Output setelah menganalisis.

Tampilan SPSS Bagian Data


Tampilan SPSS Bagian Output

Ada dua tempat yang harus diisi dalam SPSS, yaitu data view (untuk mengisi data yang akan diolah), dan variable view (untuk tempat variable, atau sumber keragaman dalam tabel sidik ragam).

Langkah 2 : Mengisi Bagian Kolom “Name” pada Variabel View 

Dalam kolom name yang diisi adalah perlakuan, ulangan dan hasil. 



Langkah 3: Selanjutnya pada kolom “Decimals” disesuaikan berapa banyak decimal yang akan kita gunakan.


Langkah 4 : Setelah bagian Decimals, selanjutnya kolom “Label”

Dalam kolom “label” diisi sesuai yang kita amati pada skripsi, mis : label perlakuan adalah pengaruh pupuk cair (karena pengaruh pupuk cair sebagai perlakuan).

Langkah 5 : Mengisi Bagian “Values”

a.    Bagian Perlakuan

1.      Pada kolom “Values Perlakuan”klik 2x pada bagian kanan sel hingga muncul sebuah tombol baru yang berisi titik-titik, klik tombol tersebut hingga muncul kotak “Value Labels”.

2.      Isi kotak value dengan angka dan kotal labels dengan kode perlakuan. Mis: value= 0, labels= A. kemudian klik “add” dan seterusnya sampai semua perlakuan dimasukkan lalu klik OK.


b.    Bagian Blok

1.      Pada kolom “Values Ulangan”klik pada bagian kanan sel hingga muncul sebuah tombol baru yang berisi titik-titik, klik tombol tersebut hingga muncul kotak “Value Labels”.

2.      Isi kotak value dengan angka dan kotal labels dengan kode ulangan. Mis: value= 1, labels= Ulangan I, kemudian klik “add” dan seterusnya sampai semua perlakuan dimasukkan lalu klik OK.


Langkah 6 : Mengisi Bagian “Data View”

1.      Klik “Data View” yang terletak disudut kiri bawah, sehingga muncul penampilan seperti dibawah ini.

2.      Pastikan tombol “Value Label” pada bar sudah diklik.

3.  Kemudian pada kolom perlakuan diklik 2 kali, hingga muncul kotak yang berisi daftar perlakuan yang akan kita masukkan. Lakukan hal yang sama pada ulangan.

4.   Setelah selesai, isilah data yang akan diolah pada kolom hasil, pastikan data berada pada perlakuan dan ulangan yang tepat.


Hasilnya seperti dibawah ini:



Langkah 7 : Menganalisis Data
Klik Bagian Analyze -> General Linear -> Model Univariate



Maka, akan muncul kotak Univariate seperti dibawah ini:


Langkah 8 : Mengisi “Dependent Variable” pada kotak Univariate
Klik Bagian Hasil -> Klik Tanda Panah Pada Bagian Dependent Variable, sehingga seperti ini.


Langkah 9 : Mengisi “Fixed Factor(s)” pada kotak Univariate
Klik Bagian Perlakuan -> Klik Tanda Panah Pada Bagian Fixed Factor(s), sehingga seperti ini.


Langkah 10 : Mengisi “Model” pada kotak Univariate
1. Klik tombol Model -> hingga muncul kotak Univariate: Model. Pada bagian Specify Model -> klik Custom.

2.  Setelah bagian Custom diklik, lihat bagian Kiri Kotak Dialog Univariate: Model, ada bagian Factor & Covariates ->  Klik bagian Perlakuan -> Klik Tanda Panah di Bagian tengah Kotak Dialog.


Langkah 11 : Mengisi “Post Hoc” pada kotak Univariate
1.      Klik tombol Post Hoc -> hingga muncul kotak Univariate: Post Hoc. Klik bagian Perlakuan -> Klik Tanda Panah di Bagian tengah Kotak Dialog -> Klik Continue.


2. Pada bagian Equal Variances Assumed -> Klik Bagian LSD (untuk Uji BNJ), Tukey (untuk Uji BNJ), dan Duncan (Untuk Uji Duncan) -> Klik Continue.



Langkah 12 : Mengisi “Options” pada kotak Univariate
1. Klik tombol Options -> hingga muncul kotak Univariate: Options. Klik bagian OVERALL -> Klik Tanda Panah di Bagian tengah Kotak Dialog.
2. Pada bagian Display -> Klik Bagian Desciptive Statistics dan Homogeneity Tests -> Klik Continue -> Kembali ke kotak univariate -> Klik Ok.


Langkah 13 : Muncul OUTPUT dari Analisis yang dilakukan.

Univariate Analysis of Variance





post Hoc Tests


Homogenus Subsets



Sumber langkah pembuatan blog ini :
idharachmadany.blogspot.com

 Jika Sudah terjadi kesamaan Antara SPSS, Microsoft Excel, dan hasil di Skripsi. Maka sudah benar apa yang telah kita lakukan.

Video tutorial analisis data (RAL) Non Faktorial menggunakan SPSS 

Link Youtube : https://youtu.be/-PppfyrF04w


demikian tahap-tahap  menganalisis data rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial dengan menggunakan program SPSS, dan juga dengan menggunakan program Mr. Excel. Selamat Mencoba!!!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Statistik Deskriptif